Sabtu, 10 Oktober 2009

Pasar Angso Duo yang Kumuh.

Jambi--Seorang pedagang sayuran membuang begitu saja sampah yang dipanggulnya ke bibir pantai, seakan melemparkan ke tempat pembuangan sampah pagi menjelang fajar Minggu (11/10). Sementara di bibir dan sebagian dasar sungai sudah dipenuhi sampah organik dan anorganik, lengkap dengan bau busuknya yang menyengat. tentu saja aksi pedagang tadi merupakan aksi bersama sebagian besar pedagang kebutuhan keluarga pasar pagi Angsoduo.

Kondisi ini melengkapi kesemrawutan pasar Angsoduo, mulai dari penataan pasar yang tidak teratur, dilengkapi dengan kemacetan yang tidak seharusnya terjadi. Gerobak-gerobak ditempatkan begitu saja di badan jalan, sehingga kendaraan roda dua dan empat yang melintasi jalan di pasar itu harus pandai=pandai mencari jalan agar terhindar dari goresan gerobak yang diparkir.

Padahal seharusnya pemerintah bisa melakukan penertiban agar jalan yang berasal dari arah Mesji Seribu-Tiang yang memiliki dua jalur salah satu jalurnya dibebaskan dari berbagai material dan gerobak pedagang, sehingga bisa digunakan oleh pengguna jalan dengan lebih nyaman dan tertib. Tidak malah menjadi pangkal kemacetan dan kesemrawutan oleh ulah pemilik gerobak dan pedagang yang menggunakan badan jalan seenaknya. Karena untuk kegiatan pasar sudah tersedia salah satu jalur di sebelah kiri.

Demikian juga dengan sampah yang menumpuk di salah satu anak suangai Batang hari yang tepat berada di bawah kegiatan pasar pagi Angso Duo bisa ditertibkan dengan membangun tempat pembuangan sampah (TpS) di beberapa tempat strategis, untuk kemudian diangkut lebih jauh ke tempat pembuangan akhir (TPA). Dengan demikian sungai bisa terbebas dari beban sampah atau material lain yang mengotori dan pada giliranya akan membahayakan lingkungan.

Selasa, 18 Agustus 2009

Nyasar di Pasar Subuh

Jambi- Makin lama jalanan makin sempit dipenuhi meja pedagang sayurmayur. M, aitsubishi pikap bak terbuka yang kubuntuti nyaris tak bergerak. Sepede motor penuh sayuran, gerobak dorong penuh muatan dan jeriken kumal entah apa sisinya, erta pejalan kaki yang membawa barang belanjaan mengepung dari depan, belakang serta kedua sisi kendaraan. Dengan msin mobil masih menyala, akupun tak dapat memajukan atau memundurkan mobil--terjebak di paasar subauh kota Jambi.